
Masalahnya, tidak semuanya tidak siap
melakukan perubahan. Tapi kali ini, trigernya perubahan itu bernama PANDEMI
CORONA. Tidak ada pilihan lain selain melakukan perubahan untuk beradaptasi
dengan keadaan. Hanya ada 2 pilhan,
ADAPTASI atau MATI.
Bisnis
itu sendiri sebenarnya tidak pernah mati. Karena dalam kondisi apapun selalu
ada ide atau peluang bisnis yang bisa ditangkap. Tentu bagi yang kreatif dan
optimis. Pada New Normal nanti, akan banyak bisnis yang terpuruk, tetapi pasti
juga banyak peluang bisnis baru.
Justru
kalau kita mau berespon positif, saat inilah waktunya GROWTH ZONE. Tinggalkan
CONVERT ZONE dan beralihlah ke GROWTH ZONE. Yaaa, benar, Tinggalkan Zona Nyaman
dan beralihlah pada Zona Pertumbuhan.
Saya
pinjam konsep McKensey tentang 5R dalam menghadapi New Normal. McKinsey adalah
Konsultan Binsis besar di Amerika. Yang frameworknya banyak dipakai oleh
perusahaan2 besar di dunia. Konsep 5R dari McKinsey, dengan sedikit saya
modifikasi untuk menjadi strategi dalam menghadapi New Normal
1.
RESOLVE
·
Mengatasi masalah selama pandemi. Sifatnya
adalah solusi jangka pendek.
·
Fokus pada tindakan cepat untuk menyelamatkan
keadaan
· Termasuk membuat kebijakan kerja dari rumah
(WFH), tetap ke kantor dengan protokol
kesehatan yang diatur sesuai dengan aturan perusahaan dan juga pemerintah.
2.
RESILIENCE
· Bagaimana agar survive dan tangguh menghadapi
badai corona yang sangat dasyat ini.
·
Dampak yang paling besar dari kondisi ini
adalah FINANCIAL.
·
Mulai mengatur penghematan untuk efisiensi
· Menata ulang asset, asset tetap yang tidak
produktif bisa dipertimbangkan untuk dijual atau diubah menjadi aset lancar.
Karena saat ini banyak perusahaan solvabel tetapi tidak likuid.
· Alternatif yang terakhir adalah harus cari
suntikan dana dari luar, tetapi penggunaannya harus benar yaitu untuk
mempertahankan kelangsungan perusahaan.
3.
RETURN
· Bersiap untuk bangkit kembali, menyehatkan
kembali perusahaan, roda organisasi harus berjalan kembali setelah sekian lama
berhenti.
· Mulai melakukan evaluasi internal, apa titik
lemah dan apa kekuatan yang masih dimiliki
· Para pemimpin harus menilai kembali seluruh
sistem bisnis mereka dan merencanakan tindakan untuk menghidupkan kembali.
4.
REIMAGINATION
·
Perlu membuat prediksi bagaimana arah bisnis
masa New Normal.
· Bagaimana gaya hidup customer kita pada masa
new normal nanti, bagaimana karakter pelanggan kita, kebiasaan baru apa yang mereka
lakukan, perilaku baru mereka bagaimana cara belanja mereka, apakah mereka
sudah terlanjur nyaman dengan belanja online, bagaimana cara bekerja mereka,
tetap nyaman kerja dari rumah.... Semua ini selain akan banyak perusahaan yang
bangkrut, juga berdampak pada peluang bisnis baru.
· Para pemimpin perlu mempertimbangkan segera
adanya eksekusi untuk melentur dan beradaptasi dengan teknologi dan kondisi
baru yang akan terjadi.
5.
REFORM
·
Lakukan REFORMASI ULANG di segala bidang.
· Untuk melakukan adaptasi di masa New Normal
nanti, perusahaan harus melakukan reformasi bisnis. Melanjutkan bisnis lama
dengan melakukan banyak penyesuaian, melakukan diversifikasi bisnis,
diversivikasi produk, sistem produksi, sistem pemasaran, sistem pelayanan,
sistem pembayaran, prediksinya bisnis pada masa new normal nanti lebih
berbasis online.
· Atau bisa jadi ambil langkah cepat untuk
mengganti segera ganti usaha, sesuai kemungkinan peluang yang ada.
Ok,
siap lakukan manajemen perubahan? Beradaptasilah dengan kondisi new normal.
Jadikan bisnis anda sebagai auto pilot, lalu berselancarlah dengan indah dalam
lautan biru yang bernama New Normal.
Salam
Sukses, Keep Fighting.