Mengenai Saya

Foto saya
Ingin memberi makna bagi banyak orang, melalui talenta yang telah Tuhan berikan. Mengisi kehidupan dengan mengajar, training, melulis buku, konsultan manajemen, talkshow di radio, TV, pembicara di berbagai event, seminar, konseling, dan pelayanan.

Kamis, 21 Juni 2012

KEMANA HARUS BERINVESTASI......?

“Awalnya saya ditawari investasi yang untungnya 6% per bulan. Saya langsung tertarik, pikir saya mana ada investasi yang berani memberikan keuntungan sebesar itu. Saya setor modal Rp 100 juta, dan setiap bulan saya dapat bunga yang langsung masuk ke rekening saya, sebesar Rp 6 juta per bulan. Selama 4 bulan bunga selalu tepat dibayarkan yaitu setiap tanggal 3. Karena ingin mendapatkan keuntungan lebih banyak akhirnya saya kumpulkan modal dari beberapa keluarga dan setelah terkumpul Rp 1 Milyar lalu kami setor ke perusahaan yang mengaku sebagai trader tersebut. Bagaikan disambar petir di siang bolong ketika ada berita bahwa perusahaan tersebut ternyata ilegal dan sekarang sudah tutup. Pemiliknya tidak jelas ada dimana. Saya sadar bahwa saya tertipu.”
Begitulah cerita seorang ibu muda yang berprofesi sebagai penguasaha menceritakan pengalaman buruknya. Saya langsung mencari berita terkait di internet. Ketika saya temukan website perusahaan tersebut, ternyata tidak bisa dibuka, hanya ada tulisan “under construction”. Sementara dari berbagai info diberitakan bahwa bahwa perusahaan tersebut sedang dalam masalah. Sungguh malang nasib ibu muda tersebut, mau untung malah buntung.
Sekarang ini memang sedang marak penipuan yang berkedok menawarkan investasi dengan keuntungan yang sangat menggiurkan. Ada yang menawarkan keuntungan 20% hingga 30% “per bulan”. Sungguh sangat menarik jika dibandingkan dengan tingkat bunga bank yang sekarang hanya sekitar 6% - 8% “per tahun”. Biasanya pengumpul dana mengaku bahwa bisnisnya antara lain forex trading. Padahal mereka membayar keuntungan yang dijanjikan itu dari member barunya. Member yang mendapatkan keuntungan biasanya langsung memberikan testimoni yang sangat kuat pada orang-orang di sekeliling atau kerabatnya. Sehingga banyak yang terpikat dengan tawaran tersebut sampai berani menggadaikan sertifikat tanah, rumah, maupun kendaraan untuk meminjam bank guna ikut investasi tersebut. Sebetulnya mudah diduga, begitu saatnya tiba pasti mereka akan kabur.
Investasi memang kegiatan perencanaan pengelolaan keuangan dan kehidupan yang sangat baik, namun sebaiknya tetaplah berhati-hati dan jangan mudah tergiur dengan iming-iming hasil besar yang tidak masuk akal. Setiap orang selalu menginginkan keuntungan dari setiap investasi yang telah diputuskan. Tapi siapa yang berani menjamin bahwa setiap berinvestasi itu pasti untung? Tidak ada jaminan selalu untung. Itulah seninya berinvestasi. Artinya setiap investasi itu pastilah mengandung risiko. High risk high return, artinya jika menginginkan keuntungan yang tinggi harus berani menerima risiko yang tinggi pula.
Berikut beberapa alternatif investasi dengan berbagai tingkat keuntungan dan risiko: 1. Deposito. Investasi pada deposito merupakan investasi yang paling aman, namun tingkat keuntungannya sangat rendah. Investasi ini sangat cocok bagi investor yang konservatif. 2. Saham. Investasi pada saham merupakan pilihan investasi yang memiliki tingkat fluktuasi keuntungan sangat tinggi. Keuntungan bisa sangat tinggi tetapi risiko rugi juga sangat tinggi. Bagi investor yang berkarakter agresif akan merasa senang dengan seninya bermain saham yang menjadi tantangan yang asyik dan mendebarkan. Jika memiliki strategi yang jitu investasi saham sangat menggiurkan. 3. Obligasi. Investasi pada obligasi memiliki tingkat risiko moderat, yaitu risiko tengah-tengah antara deposito dan saham. Umumnya tingkat keuntungannya juga tengah-tengah. Jika dianalisis dengan baik fundamental perusahaan penerbit obligasi maka investasi pada instrumen ini masih masuk kategori aman. 4. Reksadana. Reksadana merupakan portofolio dari berbagai instrumen yang telah dipilih yang tergabung dalam sertifikat. Tujuan portofolio adalah untuk mengurangi risiko. Selain lebih aman, instrumen ini paling cocok bagi investor yang modalnya tidak terlalu tinggi. 5. Poperti, merupakan investasi yang keutungannya tinggi, lumayan aman, tetapi membutuhkan modal yang sangat tinggi. 6. Emas, investasi emas selain aman juga mudah untuk dijual kembali jika membutuhkan dana. Risiko terbesar adalah keamanan terhadap pencurian. Karena fisik emas mudah untuk dicuri. 7. Tanah. Investasi tanah jika memiliki kemampuan memilih tanah yang memiliki prospek ke depan dapat menjanjikan keuntungan yang sangat baik. Namun termasuk tidak likuid. Jika tanah sulit terjual maka dana akan mandek terlalu lama. Investasi pada tanah memiliki turnover rendah.
Sebelum melakukan investasi perlu melakukan analisis detail meliputi : 1. Tujuan investasi. Apakah tujuan investasi untuk mencari keuntungan atau hanya untuk menyimpan kekayaan saja. Untuk investasi jangka pendek atau jangka panjang. Dengan tujuan tersebut bisa memilih instrumen investasi yang cocok dengan tujuan. 2. Jumlah dana yang diinvestasikan. Tetapkan jumlah dana yang akan diinvestasikan. Jika investasi berisiko tinggi sebaiknya jangan menggunakan dana yang ditanggungkan untuk penggunaan lainnya, namun pakailah dana yang bebas dari pertanggungan apapun. Anggaplah itu dana lebih yang tidak dipakai, karena jika risiko terburuk terjadi maka tidak akan mengacaukan kehidupan anda. Jangan sekali-kali meminjam bank untuk investasi pada instrumen investasi yang berisiko tinggi. 3. Cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai investasi yang dipilih. Kalau merasa perlu cari konsultan investasi yang memang kredibel di bidangnya. Seperti kata pepatah “Don’t put your eggs in one basket”. Jika berniat berinvestasi jangan melakukannya di satu tempat atau satu instrumen saja. Untuk meminimasi risiko, sebarkan investasi anda secara proporsional pada berbagai tingkat risiko. Selamat berinvestasi.
Artikel ini diterbitkan Harian Jogya Minggu, 10 Juni 2012