


Cinta memang mempunyai kekuatan yang hebat. Saya juga punya cerita indah tentang cinta. The Power of Love dari kedua anak saya. Waktu itu tengah malam, saya masih di depan komputer, menuangkan segala ide dalam konsep buku baru. Sebagai penulis, memang harus mengelola ide serta mood sebaik mungkin. Karena saya tahu persis kapan energi puncak saya muncul. Pada saat seperti itu gagasan harus segera dituangkan dalam tulisan. Kilatan ide itu bagaikan petir, mendatangkan energi yang besar, namun akan hilang begitu saja kalau tidak segera ditangkap. Membuat karya tulis dalam kondisi yang demikian kalimat demi kalimat mengalir lancar, bak aliran sungai dari pegunungan menuju muara, penuh dengan muatan emosi. Karena hati akan tertuang ikut mewarnai setiap kata.
Malem itu, tiba-tiba macet, buntu. Saya diam agak lama, sampai screen saver dalam layar monitor mengingatkan. Biasanya saya meninggalkan computer sebentar sekedar jalan keliling ruangan atau merebahkan badan sebentar, atau puter lagu kesayangan, atau …….
Tiba-tiba saya mendengar suara sms masuk. Dari Ira. Saya melihat ke dinding, jam 02.00 WIB. Berarti di sana jam 11 siang. Waktu Yogya lebih cepat 15 jam dibanding California. Lalu saya baca sms, “Mam, ini Ira lagi di kampus. Capek. Tugasnya banyak sekali. Mami sering-sering e-mail ya! Karena itu akan jadi kekuatan dan semangat Ira. Love u mami”.
Setelah membalas sms Ira, perlahan saya membuka pintu kamar Pia, saya mengintip dulu sebelum masuk. Hmn…sudah tidur nyenyak. Saya mendekat dan duduk di sisi tempat tidurnya. Pelan-pelan, saya lepaskan boneka dari pelukannya, lalu saya letakkan di sebelahnya. Saya usap keningnya perlahan. Rasanya belum lama dia bayi kecil, sekarang sudah kelas 2 SD. Tiba-tiba perhatian saya tertuju pada sebuah buku kecil, buku harian Pia yang masih terbuka di atas meja belajarnya. Sebelum saya rapikan saya tergoda untuk membacanya.
Tuhan…selamat malam !
Terima kasih atas segala berkat dan nikmat yang Kau berikan pada kami. Sebentar lagi Pia mau bobo, lindungi dan jagai Pia ya Tuhan. Pia tidak mau mimpi buruk, Pia mau bobo pules. Dan besuk pagi bangun dengan kesegaran baru. Tuhan lindungi mami, jagai mami supaya tetap semangat, dan bekerja dengan sukses. Lindungi papi supaya sukses. Lindungi kakak di California supaya nyaman dan berhasil kuliahnya. Lindungi semua keluarga dan saudara Pia dimanapun berada.Tuhan lindungi teman-teman Pia, bu guru Pia, juga sekolahan Pia. Lindungi semua orang di bumi ini, dan jangan ada bencana alam lagi.
Tuhan mami sekarang masih belajar, masih ngetik buku barunya, sebentar lagi kalau mami mau bobo, buat mami mimpi indah ya Tuhan. Pia tidak mau kehilangan mami. Pia sangat sayang dengan mami.
Tuhan Pia besuk pagi ingin bangun dengan senyum, tidak cemberut karena masih ngantuk. Pia pingin senyum biar mami gembira. Tuhan jadikanlah Pia anak yang selalu menyenangkan hati mami. Biar mami bahagia dan awet muda.
Bangunkan Pia besuk pagi jam lima ya Tuhan, Pia pingin minum teh pagi bareng mami di teras belakang, sambil ngobrol. Sudah ya Tuhan, Pia mau bobo dulu. Temani mami yang masih ngetik ya Tuhan. Amien.
Saya menarik nafas panjang, mengakiri tulisan Pia, doa Pia. Lalu saya mendekat kembali dan duduk di tepi tempat tidur Pia. Saya perhatikan wajahnya, bobonya pulas sekali. Saya cium keningnya. Sambil senyum-senyum sendiri saya pandangi lagi wajahnya. Lama sekali saya memandangi wajah mungilnya. Dalam hati saya bicara, “Terimakasih sayang. Mami juga sayang Pia. Sangat sayang Pia. Pia anak yang baik dan pinter. Kamu adalah semangat mami, sumber inspirasi mami”.
Lalu saya usap sekali lagi rambutnya, saya cium keningnya. Saya berbisik perlahan di telinganya, “I love you sayang…!” Sambil menggeliat, dengan mata tetap tertutup Pia menjawab, “I love you juga mami”. Terus dia berbalik memeluk guling. “Hemn…..Pia…Pia…!”, sambil senyum-senyum sendiri saya meninggalkan kamar Pia.
Malam itu saya berhasil menyelesaikan satu artikel dengan judul The Power Of Love. Kedua anak saya merupakan sumber inspirasi yang tidak pernah kering. Thanks God untuk hadiah istimewanya.
Catatan 4 Oktober 07