Mengenai Saya

Foto saya
Ingin memberi makna bagi banyak orang, melalui talenta yang telah Tuhan berikan. Mengisi kehidupan dengan mengajar, training, melulis buku, konsultan manajemen, talkshow di radio, TV, pembicara di berbagai event, seminar, konseling, dan pelayanan.

Selasa, 29 Maret 2011

Manusia Pembelajar


Bagi manusia pembelajar, dunia ini adalah ruang kelasnya, dan kehidupan adalah gurunya. Anugerah dan masalah adalah mata pelajaran yang harus ditempuh..... Jadilah manusia pembelajar yang selalu tumbuh dalam segala keadaan.....! Pastikan, saat wisuda nanti nilainya cumlaude. Keep fighting ya...!!!

Senin, 14 Maret 2011

SURVIVAL.... is the most basic instinct.

Setiap pagi di padang Afrika.... Rusa-rusa terbagun dengan 2 pilihan. Berlari sekuat tenaga atau menjadi santapan pagi si Raja Hutan..... Singa-singa terbangun dengan 2 pilihan. Berlari mengejar rusa atau mati kelaparan.....

Tidak penting pilih jd rusa atau singa, yg pasti, berlarilah sekencang mungkin saat fajar menyingsing....!

SURVIVAL.... is the most basic instinct.

Untuk melestarikan ciptaanNya, Tuhan memberikan naluri untuk bertahan hidup. Rusa atau singa, keduanya berlari untuk bertahan hidup.
Kalau kita....., berlari tidak sekedar untuk bertahan hidup, tetapi untuk berkarya dan berprestasi optimal untuk mengisi kehidupan.

Ok, salam buat semuanya...Keep Fighting....!!!!

Setiap hari luar biasa


Mereka yang selalu merasa setiap hari luar biasa adalah mereka yang hidupnya tidak dikendalikan oleh lingkungan. Tetapi sebaliknya mereka mengendalikan lingkungan. Keadaan boleh seperti apa saja, tetapi mental positifnya akan selalu melihat dan merasakan segalanya luar biasa. Jadi luar biasa bukan keadaan, tapi mental. Setuju kan ? Dan hebatnya lagi, mental yang luar biasa akan mengubah keadaan juga menjadi luar biasa. Apa khabar anda hari ini? Saya tau jawabnya, pasti LUAR BIASA.....!!!

Salam.
Keep Fighting...!!!

Motivasi bukan segala-galanya......


“Malam itu hujan sangat lebat, angin bertiup kencang dan petir menyambar-nyambar. Di tengah kegelapan malam itu ada seorang pemuda bernama Dimas, yang sedang mengendarai sepeda motor. Tentu tidak mudah mengendalikan kendaraan pada kondisi yang demikian, namun Dimas nampak semangat dan gembira, bahkan dia bersiul-siul sepanjang jalan. Seolah dia tidak peduli dengan segala tantangan dan hambatan yang dia hadapi…….. ”.

Mungkin kita bertanya-tanya, kenapa Dimas begitu powerfull malam itu? Sampai-sampai mempunyai energi yang luar biasa. Waooow…..! Rupanya Dimas mau berkunjung ke rumah pacarnya, mau bermalam minggu bersama kekasihnya. Coba bandingkan! Jika pada suasana yang sama, pada malam itu, gula di rumah anda habis, padahal anda ingin sekali minum kopi. Berarti anda harus ke luar untuk membeli gula kan?. Ada supermarket yang tidak jauh dari rumah anda, yang biasanya anda cukup jalan kaki untuk pergi ke supermarket tersebut. Apakah malam itu anda akan pergi untuk membeli gula? Dengan menggunakan payung atau mantel tentunya karena hujannya sangat lebat? Atau anda memilih untuk tidak jadi minum kopi? Sebagian besar orang yang saya tanya memilih lebih baik tidak minum kopi, dari pada harus keluar malam menembus badai yang sangat menyeramkan.


Itulah yang membedakan Dimas dengan yang lain. Dimas mempunyai motivasi yang kuat. Keinginan hatinya yang kuat menstimuli seluruh pikiran dan tubuhnya untuk bergerak menuju kesana. Mereka yang mempunyai motivasi yang tinggi, akan selalu antusias, gembira, mempunyai energi berlebihan, daya tahan meningkat, mampu menghadapi segala tantangan dan daya juangnya menjadi luar biasa.

Motivasi memang bukan segala-galanya, tapi pastilah segalanya dimulai dari motivasi.

Sahabat saya yang lain pernah berkata, bahwa ia ingin sekali menulis artikel, tetapi saat itu sangat sibuk, kegiatannya banyak, sehingga belum sempat menulis. Dalam hati saya mengatakan, ia sedang kena penyakit dalih. Berdalih tidak punya waktu. Kemudian beberapa waktu kemudian saya ketemu ia lagi, dan saya bertanya apa kesibukannya saat ini, dia jawab kalau tidak ada kesibukan lagi. Lalu saya tanya, kalau begitu sudah jadi menulis banyak artikel donk? Jawabnya sambil tersipu, tidak juga tuh…! Ha…ha…ha…!

Hemn…, bukan waktu yang membatasi seseorang tidak produktif, tetapi motivasi. Jika mempunyai motivasi tinggi sesibuk apapun, sebanyak apapun kegiatannya selalu bisa menyediakan waktu. Motivasi menduduki urutan teratas dalam menentukan keberhasilan seseorang.
Jadi....motivasi bukan segala-galanya, tapi percayalah segalanya dimulai dari motivasi.

Salam sukses untuk semuanya.

The Power Of Love




Cinta memang mempunyai kekuatan yang hebat. Saya juga punya cerita indah tentang cinta. The Power of Love dari kedua anak saya. Waktu itu tengah malam, saya masih di depan komputer, menuangkan segala ide dalam konsep buku baru. Sebagai penulis, memang harus mengelola ide serta mood sebaik mungkin. Karena saya tahu persis kapan energi puncak saya muncul. Pada saat seperti itu gagasan harus segera dituangkan dalam tulisan. Kilatan ide itu bagaikan petir, mendatangkan energi yang besar, namun akan hilang begitu saja kalau tidak segera ditangkap. Membuat karya tulis dalam kondisi yang demikian kalimat demi kalimat mengalir lancar, bak aliran sungai dari pegunungan menuju muara, penuh dengan muatan emosi. Karena hati akan tertuang ikut mewarnai setiap kata.

Malem itu, tiba-tiba macet, buntu. Saya diam agak lama, sampai screen saver dalam layar monitor mengingatkan. Biasanya saya meninggalkan computer sebentar sekedar jalan keliling ruangan atau merebahkan badan sebentar, atau puter lagu kesayangan, atau …….

Tiba-tiba saya mendengar suara sms masuk. Dari Ira. Saya melihat ke dinding, jam 02.00 WIB. Berarti di sana jam 11 siang. Waktu Yogya lebih cepat 15 jam dibanding California. Lalu saya baca sms, “Mam, ini Ira lagi di kampus. Capek. Tugasnya banyak sekali. Mami sering-sering e-mail ya! Karena itu akan jadi kekuatan dan semangat Ira. Love u mami”.

Setelah membalas sms Ira, perlahan saya membuka pintu kamar Pia, saya mengintip dulu sebelum masuk. Hmn…sudah tidur nyenyak. Saya mendekat dan duduk di sisi tempat tidurnya. Pelan-pelan, saya lepaskan boneka dari pelukannya, lalu saya letakkan di sebelahnya. Saya usap keningnya perlahan. Rasanya belum lama dia bayi kecil, sekarang sudah kelas 2 SD. Tiba-tiba perhatian saya tertuju pada sebuah buku kecil, buku harian Pia yang masih terbuka di atas meja belajarnya. Sebelum saya rapikan saya tergoda untuk membacanya.

Tuhan…selamat malam !

Terima kasih atas segala berkat dan nikmat yang Kau berikan pada kami. Sebentar lagi Pia mau bobo, lindungi dan jagai Pia ya Tuhan. Pia tidak mau mimpi buruk, Pia mau bobo pules. Dan besuk pagi bangun dengan kesegaran baru. Tuhan lindungi mami, jagai mami supaya tetap semangat, dan bekerja dengan sukses. Lindungi papi supaya sukses. Lindungi kakak di California supaya nyaman dan berhasil kuliahnya. Lindungi semua keluarga dan saudara Pia dimanapun berada.Tuhan lindungi teman-teman Pia, bu guru Pia, juga sekolahan Pia. Lindungi semua orang di bumi ini, dan jangan ada bencana alam lagi.

Tuhan mami sekarang masih belajar, masih ngetik buku barunya, sebentar lagi kalau mami mau bobo, buat mami mimpi indah ya Tuhan. Pia tidak mau kehilangan mami. Pia sangat sayang dengan mami.

Tuhan Pia besuk pagi ingin bangun dengan senyum, tidak cemberut karena masih ngantuk. Pia pingin senyum biar mami gembira. Tuhan jadikanlah Pia anak yang selalu menyenangkan hati mami. Biar mami bahagia dan awet muda.

Bangunkan Pia besuk pagi jam lima ya Tuhan, Pia pingin minum teh pagi bareng mami di teras belakang, sambil ngobrol. Sudah ya Tuhan, Pia mau bobo dulu. Temani mami yang masih ngetik ya Tuhan. Amien.

Saya menarik nafas panjang, mengakiri tulisan Pia, doa Pia. Lalu saya mendekat kembali dan duduk di tepi tempat tidur Pia. Saya perhatikan wajahnya, bobonya pulas sekali. Saya cium keningnya. Sambil senyum-senyum sendiri saya pandangi lagi wajahnya. Lama sekali saya memandangi wajah mungilnya. Dalam hati saya bicara, “Terimakasih sayang. Mami juga sayang Pia. Sangat sayang Pia. Pia anak yang baik dan pinter. Kamu adalah semangat mami, sumber inspirasi mami”.

Lalu saya usap sekali lagi rambutnya, saya cium keningnya. Saya berbisik perlahan di telinganya, “I love you sayang…!” Sambil menggeliat, dengan mata tetap tertutup Pia menjawab, “I love you juga mami”. Terus dia berbalik memeluk guling. “Hemn…..Pia…Pia…!”, sambil senyum-senyum sendiri saya meninggalkan kamar Pia.

Malam itu saya berhasil menyelesaikan satu artikel dengan judul The Power Of Love. Kedua anak saya merupakan sumber inspirasi yang tidak pernah kering. Thanks God untuk hadiah istimewanya.

Catatan 4 Oktober 07